Mengutip Albert Einstein, “Di dunia ini ada dua hal yang tidak memiliki batasan, pertama alam semesta, yang kedua kebodohan manusia. Tapi saya tidak yakin dengan yang pertama”. Ungkapan Albert Einstein ini masih relevan dengan kondisi ketika informasi mengalir deras tanpa batas. Kebodohan manusia juga meluap tak bertepi.
Kasus tuduhan ijazah palsu ke Jokowi mencerminkan kualitas SDM yang masih memprihatinkan. Fenomena ini mempertontonkan secara gamblang cara berpikir yang cacat logika, bagaimana bisa orang-orang ini membuat kesimpulan bahwa ijazah Jokowi itu palsu padahal mereka belum pernah melihat secara langsung ijazahnya. Setelah UGM, kampus yang mengeluarkan ijazah Jokowi menyatakan keasliannya dan foto-foto Jokowi semasa kuliah tersebar luas, orang-orang itu masih saja mengatakan bahwa ijazah Jokowi palsu. Pun setelah polisi menyatakan keasliannya, mereka masih yakin bahwa ijazah Jokowi palsu.
Pemalsuan Ijazah ada di Mana-mana
Sebenarnya masalah yang lebih serius dari masalah ijazah Jokowi adalah jasa pemalsu ijazah ada di mana-mana yang mereka secara terang-terangan mengiklankan jasanya seakan-akan apa yang mereka lakukan adalah hal yang legal. Silahkan Anda searching di google “Jasa Pembuat Ijazah”. Hasil pencarian saya menemukan web jasaijazah.com yang dengan bangganya mengatakan bahwa jasa mereka telah dari tahun 2009.
Bagaimana bisa mereka mengiklankan jasa mereka tanpa tersentuh aparat hukum dan pemerintah hingga lebih dari 15 tahun. Kondisi ini mengindikasikan seperti ada jaringan “pengaman” seperti mafia yang mendapatkan keuntungan ekonomi. Ini adalah kelalaian luar biasa dari aparat penegak hukum dan pemerintah yang merusak sistem pendidikan. Seharusnya hal yang mudah untuk menangkap mereka karena nomor telepon.
Luar biasanya mereka bisa menunjukkan status badan hukumnya. Bagaimana bisa orang yang tidak kuliah atau tidak menyelesaikan kuliahnya bisa mendapatkan ijazahnya di sini dengan jaminan terdaftar 100 persen di PD Dikti? Ini bentuk pelanggaran dan kelalaian serius.
Solusi Mengatasi Ijazah Palsu.
Baik, jika aparat penegak hukum dan pemerintah belum ada dan berani bertindak. Saya ingin fokus memberikan suatu solusi, bagaimana cara untuk mencegah terjadinya pemalsuan dokumen yang diterbitkan oleh sekolah atau lembaga yang telah resmi menerbitkan dokumen sertifikat.
Penting suatu lembaga yang menerbitkan sertifikat memiliki sistem validasi secara online. Di pemerintah sendiri sebenarnya sudah ada BSRe, namun layani belum menyentuh semua lembaga terutama yang berada di sektor pendidikan. Penerapan sistem BSRe memang agak kompleks, lembaga pendidikan yang memiliki keterbatasan anggaran dan SDM belum bisa memanfaatkannya.
Namun sebenarnya, ada cara lain yang murah, mudah dan aman bagi suatu lembaga memiliki sistem validasi dokumen secara online. Saya sudah mengembangkan sistemnya sejak tahun 2018, bahkan sebelum BSRe dikembangkan. Sistem ini cukup berguna sebagai sistem validasi dan pencegahan pemalsuan dokumen.
Inovasi ini ingin saya bagikan ke bapak/ibu terutama yang berada di sektor pendidikan. Jika bapak/ibu merasa butuh sistem ini, saya mengundang bapak/ibu bergabung dalam Kelas Inovator yang akan saya selenggarakan pada tanggal 09 Juni 2025. Informasi selengkapnya bisa lihat flyer di bawah. Semoga bermanfaat.
Link daftar s.id/8OZYF, informasi lebih lanjut : 087828490870